KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. atas limpahan
rahmat,taufik dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini dengan judul “Membuat Rancangan
Campuran Beton”dapat terselesaikan dengan lancer.shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah
menuntun kita menuju njalan yang benar.laporan ini diajukan untuk memenuhi
persyaratan guna memperoleh nilai ujian di akhir semester III pada jurusan
teknik sipil dan perencanaan,politeknik negeri Pontianak.
Sehubungan dengan
selesainya laporan ini,penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pembimbing dan Instruktur,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dan
tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang membantu
memberikan kritik dan saran untuk laporan ini.
Penulis juga
menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan ini jauh dari kesempurnaan,oleh
karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
untuk kesempurnaan laporan ini .segala hormat dan kerendahan hati,dengan ini
penulis berharap semoga laporan ini bermanfat bagi pembaca.
Pontianak, 28 April 2014
Penulis
Syarif Muhammad Imam
F.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pendidikan politeknik
negeri pontianak diselenggarakan untuk mendukung mutu industri yang sudah ada
(rehabilitas)
Pontianak merupakan kota yang memiliki prospek
pembangunan yang sangat besar karena di pontianak masih banyak daerah-daerah
yang belum dibuka untuk tempat pembangunan.pekerjaan beton merupakan salah satu
pekerjaan yang sangat vital dalam bidang teknik sipil.oleh karna
itu,mahasiswa harus menguasai teknik-teknik yang diberikan dalam pengerjaan
beton.
Berbeda dengan pekerjaan kayu pekerjaan
beton lebih di utamakan dalam pembangunan gedung-gedung dan juga untuk
pembangunan rumah tinggal.kita juga tahu dalam pembuatan suatu
bangunan ,bahan dasarnya adalah semen,agregat kasar dan halus ,air dan bahan
campur,maka dari itu beton sangatlah penting perananya dalam sebuah konstruksi.
Kita sebagai
mahasiswa bukan hanya diwajibkan untuk mengikuti raktek kerja uji bahan,tetapi
tujuanya adalah agar mahasiswa tahu cara pemasangan dan pengolahan beton dengan
benar, supaya dilapangan nanti mahasiswa dapat mengetahui cara pekrjaan yang
benar dan yang salah.
1. TUJUAN
Setelah melakukan
praktek uji bahan,diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menghitung kadar air
yang terdapat pada agregat kasar dan halus.
2. Menghitung berat
jenis penyerapan agregat.
3. Menghitung berat isi
agregat.
4. Melakukan analisa
ayak agregat.
5. Menentukan abrasi.
6. Merancang canpuran
beton.
7. Melakukan slump test,
8. Menguji kuat tekan
beton.
9. Melakukan hummer
test,
10. MATERI
Materi – materi yang
disampaikan kepada mahasiswa jrusan Teknik Sipil dan perencanaan politeknik
negeri pontianak semester III tentang praktek uji bahan yaitu:
1. kadar air yang
terdapat pada agregat kasar dan halus.
2. berat jenis
penyerapan agregat.
3. berat isi agregat.
4. abrasi.
5. Merancang canpuran
beton.
6. slump test,
7. uji kuat tekan beton.
8. hummer test.
9. pengujian konsistensi
semen.
10. analisa ayak agregat.
BAB II
DASAR TEORI
1. PENGERTIAN BETON
Beton adalah sebuah bahan bangunan
komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling
umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral
(biasanya kerikil dan pasir),semen dan air.Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum
digunakan untukbangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton
merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara
mencampur agregat halus (pasir),agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat
lain dan air, dengan semen portland atausemen hidrolik yang lain, kadang –
kadang dengan bahan tambahan (additif) yangbersifat kimiawi ataupun fisikal
pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satukesasuan yang homogen. Campuran
tersebut akan mengeras seperti batuan.Pengerasan terjadi karena peristiwa
reaksi kimia antara semen dengan air.Beton yang sudah mengeras dapat
juga dikatakan sebagai batuan tiruan, denganrongga – rongga antara butiran yang
besar (agregat kasar atau batu pecah), dandiisi oleh batuan kecil (agregat
halus atau pasir), dan pori– pori antara agregat halusdiisi oleh semen dan air
(pasta semen). Pasta semen juga berfungsi sebagai perekatatau pengikat dalam
proses pengerasan, sehingga butiran–butiran agregat salingterekat dengan kuat
sehingga terbentuklah suatu kesatuan yang padat dan tahanlama.
A.kelebihan beton
·
Harganya
murah karna menggunakan bahan lokal.
·
Mempunyai
kekuatan tekan yang tinggi.
·
Mudah
di bentuk sesuai ukuran yang di inginkan.
B.kekurangan beton
·
Beton
mempunyai kuat tarik yang rendah.
·
Beton
sulit kedap air secara sempurna.
·
Beton
bersifat getas sehingga harus dihitung secara detail dan seksama.
1. SIFAT – SIFAT BETON
Beton harus memenuhi
kekuatan yang direncanakan ,Campuran beton harus mempunyai suatu mibilitas
tertentu
Campuran beton tidak
boleh mengalami segregasi (pemisahan selamapengecoran)Beton pada dasarnya
merupakan campuran antara semen, kerikil, pasir, danair dengan perbandingan
campuran yang tertentu. Kadang-kadang beberapa bahantambahan juga ikut
digunakan dalam campuran beton ini untuk membuat beton yangmemiliki sifat-sifat
yang diinginkan, misalnya fly ash (abu terbang) atau materialkimia lainnya. Air
dan semen akan bereaksi menjadi pasta semen
yang bertugasuntuk mengikat kerikil dan
pasir sehingga terbentuk struktur yang kaku danmemiliki
kekuatan tertentu.Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat
halus dan kasar yaitupasir, batu, batu pecah atau bahan semacam lainnya, dengan
menambahkansecukupnya bahan perekat semen, dan air sebagai pembantu guna
keperluan reaksikimia selama proses dan perawatan
betonberlangsung.Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat
tariknya, dan betonmerupakan bahan berifat getas. Nilai kuat tariknya hanya
berkisar 9% – 15% sajadari kuat tekannya.Padapenggunaan sebagai komponen
struktur bangunan, umumnya betondiperkuat dengan batang tulangan baja sebagai
bahan yang dapat bekerja sama danmampu membantu kelemahannya, terutama pada
bagian yang menahan tarik. Dengandemikian tersusun pembagian tugas, dimana
tulangan baja bertugas memperkuat danmenahan gaya tarik, sedangkan beton hanya
diperhitungkan menahan gaya tekan.
Mutu / kekuatan beton sangat dipengaruhi oleh
:
•Kualitas pasta
semen, yaitu campuran antara semen dan air
•Kualitas agregat, yaitu
kerikil dan pasir
•Kekuatan lekatan
antara pasta semen dengan agregat
Pasta Semen
•Pasta semen adalah
campuran antara semen dengan air.
·
Campuran
semendengan air merupakan media pengikat. Kualitas pasta semen ditentukan oleh
:
·
mutu
semen -> kandungan unsur kimia di dalam semen
·
porositas
-> tergantung dari jumlah air, proses perawatan beton basah(curing), dan
bahan aditif Agregat
·
Agregat
digunakan dalam beton terdiri dari kerikil dan pasir.Agregat sebagai bahan
pengisi (tidak mengadakan reaksi. Kualitas agregat ditentukanoleh :
·
kekerasan
fisik
·
gradasi
/ distribusi ukuran
·
porositas
·
sifat
alkali reaktif , mudah bereaksi dengan alkali. Ini harus dihindar Lekatan Pasta
Semen dengan Agregat
Beton yang baik
agregat harus terbungkus seluruhnya oleh pasta semenbegitu pula
rongga-rongganya). Kwalitas beton sangat tergantung pada kualitas pastanya.
maksudnya pasta tersebut harus mempunyai kekuatankeawetan dan tahan terhadap
air.Kekuatan lekatan antar pasta semen dengan agregat ditentukan oleh :
·
kebersihan
agregat dari zat-zat organic
·
bentuk
agregat, apakah bersudut (batu pecah) atau bulat (batu alam)
·
kandungan
kimia di dalam semen (khususnya CaO)
·
Beton
Segar
Hal-hal penting yang berkaitan dengan
sifat-sifat beton segar, yaitu:1. Kemudahan pengerjaan (workability ).Sifat
ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk diaduk,
diangkut,dituang dan dipadatkan.Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat
kemudahan
pengerjaan beton
segar:a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin banyak air
yangdipakai makin mudah beton segar dikerjakan.b. Penambahan semen kedalam
campuran karena pasti diikuti denganbertambahnya air campuran untuk memperoleh
nilai fas tetap.c. Gradasi campuran pasir dan kerikil.d. Pemakaian butir
maksimum kerikil yang dipakai.e. Pemakaian butir-butir batuan yang bulat.
DURABILITY (Keawetan )
Merupakan kemampuan
beton untuk bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi
dalam jangka waktu yang direncanakan.
KUAT TARIK
Kuat tarik beton berkisar 1/18 kuat
desak pada waktu umurnya masih muda,dan berkisar 1/10 sesudahnya.biasanya tidak
diperhitungkan di dalam perencanaan beton.kuat tarik merupakan bagian
penting di dalam Menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu.
MODULUS ELASTISITAS
Modulus elastisitas
beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton dengan regangan beton
biasanya ditentukan pada 25-50% dari kuat tekan beton.
RANGKAK ( Creep )
Merupakan salah satu
sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu
dibawah beban yang dipikul.
SUSUT (Sherinkage)
Merupakan perubahan
vulome yang tidak berhubungan dengan pembebanan.
1. BAHAN BAHAN PENYUSUN
BETON
2. 1. SEMEN
Semen adalah zat yang digunakan untuk
merekat batu, bata, batako , maupun bahan bangunan lainnya. Sedangkan kata
semen sendiri berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya “memotong
menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan“. Meski sempat populer di
zamannya, nenek moyang semenmade in Napoli
ini tak berumur panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad
pertengahan (tahun 1100-1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat
menghilang dari peredaran.
JENIS JENIS PORTLAND
CEMENT DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 5 BAGIAN
1. Semen abu-abu
(Portland)
Semen abu-abu
(Portland) adalah semen bubuk berwarna abu-abu kebiruan, yang dibentuk dari
batu kapur berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan
bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Berdasarkan persentase kandungannya, semen ini terdiri atas lima tipe, yaitu
tipe 1, 2, 3, 4, dan 5.
·
Tipe
1
semen Portland jenis
umum, yaitu jenis semen Portland untuk penggunaan dalam konstruksi beton secara
umum yang tidak memerlukan sifat-sifat khusus.
·
Tipe
2
semen jenis umum
dengan perubahan-perubahan, yaitu jenis semen yang tahan terhadap sulfat dan
panas hidrasi sedang.
·
Tipe
3
semen Portland dengan
kekuatan awal tinggi. Jenis ini untuk membangun struktur bangunan yang menuntut
kekuatan tinggi atau cepat mengeras.
·
Tipe
4
semen Portland dengan
panas hidrasi yang rendah. Jenis ini khusus untuk penggunaan panas hidrasi
serendah-rendahnya.
·
Tipe
5
semen Portland tahan
sulfat. Jenis ini merupakan jenis khusus untuk digunakan pada bangunan yang
terkena sulfat seperti di tanah, atau di air yang tinggi kadar alkalinya.
2. Semen putih
Semen putih adalah
semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan
penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama
kalsit limestone murni.
3. Semen sumur minyak
Semen sumur minyak
adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas
alam, baik di darat maupun di lepas pantai.
4. Mixed & fly
ash cement
Mixed & fly ash cement adalah
campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan merupakan
hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous silika,
aluminium oksida, besi oksida, dan oksida lainnya dalam berbagai variasi
jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga
menjadi lebih keras.Semenmerupakan salah satu komoditi strategis karena
peranannya yang sangat vital sebagai komponen pembangunan fisik. Semen
dibutuhkan untuk membuat beton dan pondasi, merekatkan bata, keramik, batu
alam, melicinkan dinding, dan membentuk relief. Aplikasinya antara lain untuk
pembangunan perumahan, gedung, pembangunan sarana transportasi seperti
pembuatan jalan, jembatan, pelabuhan, bantalan kereta api beton, tiang listrik
dan sebagainya. (*/Tigaroda)
1. 2. AGREGAT
Agregat adalah
material yang dominan dalam konstruksikongkrit. Hampir 70% – 80 % lebih berat
konstruksi kongkritadalah agregat. Agregat terdiri atas agregat kasar
(kerikil/batubaur) dan agregat halus (pasir), dan jika diperlukanmenggunakan
bahan pengisi atau filler. Pasir untuk ukurannominal agregat yang kurang dari
5mm dan batu kerikil adalahagregat yang mempunyai ukuran nominal yang lebih
dari 5mm.Klasifikasi agregat menjadi kasar, halus dan filler adalahberdasarkan
ukurannya yang ditentukan menggunakansaringan. Mutu agregat mempengaruhi
kekuatan danketahanlasakan konkrit. Pilihan agregat yang sesuai untuktujuan
sesuatu pembinaan memerlukan kepahaman mengenaisifat sifat agregat.
1. Agregat alam
Pada umumnya agregat alam menggunakan
bahan baku alam atau hasil penghancuranya.jenis batu alam yang baik
untuk digunakan agregat adalan batuan beku.jenis batu endapan juga
dapat dipakai meskipun kualitasnya masih perlu dipilih.
·
Kerikil
dan pasir alam
Agregat jenis ini
merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya.sering kali agregat
ini berada jauh dari asalnya karena terbawa arus atau angin dan mengendap di
suatu tempat.
·
Agregat
batu pecah
Jenis batu yang baik untuk jenis
agregat ini adalah batuan beku yang kompak.di dalam pemakaianya batu
pecah membutuhkan air lebih banyak karena bagian luas bidangnya lebih
luas.
1. Agregat buatan
Suatu agregat yang
dibuat dengan tujuan penggunaan khusus atau karena kekurangan agregat dari
batuan alam.
Ditinjau dari
bentuknya agregat dapat dibedakan dari beberapa bagian yaitu agregat
bulat,bersudut dan pipih.
1. Bulat
Agregat ini biasanya
berasal dari sungai atau pantai yang mempunyai rongga udara minimum 33%.agregat
ini hanya memerlukan sedikit pasta semen untuk menghasilkan adukan beton yang baik.
1. bersudut
Bentuk ini tidak
beraturan,memiliki sudut-sudut yang tajam dan permukaanya kasar.termasuk
pemecahan batu yang menggunakan mesin.
1. pipih
Agregat jenis ini
adalah agregat yang memiliki perbandingan ukuran terlebar dan tertebal pada
butiranya.agregat ini berasal dari batuan-batuan yang berlapis.
1. Air dan bahan
campuran
Berdasarkan tujuan
yang diharapkan terdapat beberapa tujuan penggunaan zat kimia diantaranya yaitu
:
A. Zat kimia untuk
mengurangi penggunaan air pada beton (water reduction). Hal ini
dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan nilai fas yang tetap dengan kekentalan
yang sama atau dengan fas tetap, tapi didapatkan adukan beton yang lebih encer.
Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan yang lebih tinggi, dengan tidak
mengurangi kekentalannya, atau diperoleh beton dengan kuat tekan yang sama,
tapi adukan dibuat menjadi lebih encer agar lebih memudahkan dalam penuangan.
B. zat kima untuk
memperlambat proses ikatan campuran beton (retarder). Biasanya
diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan beton. Proses
pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila sejak beton dicampur
sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka perlu ditambahkan zat
kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berupa gula,sucrose, sodium
gluconate, glucose, citric
acid,
dan tartaric acid.
C. zat kimia untuk mempercepat ikatan
dan pengerasan campuran beton (accelerators). Diperlukan untuk
mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton, pencampuran beton dilakukan di
tempat atau dekat dengan penuangannya. Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun demikian,
lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena penggunaan khlorida dapat
mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
BAB III
Pembahasan
Job 1 : Uji Kadar Air
Tujuan diadakannya
praktek ini agar mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan praktek pengujian
kadar air pada agregat kasar dan agregat halus dengan baik dan sesuai dengan prosedur
2. Mengetahui peralatan yang akan
digunakan
3. Mengetahui besar harga kadar air
yang terdapat pada agregat kasar dan agregat halus
Lokasi
Berlokasi di
Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Peralatan yang
digunakan :
1. Sekop
2. Nampan
3. Timbangan
4. Oven
5. Cawan
6. Sendok besi
Bahan yang digunakan
1. Agregat Halus (Pasir)
2. Agregat Kasar (Batu Pecah)
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek kerja
persiapkan peralatan dan bahan yang akan
digunakan.
2. Setelah itu ambillah agregat halus dan
kasar pada tempatnya dengan menggunakan,kemudian timbang berat agregat basah
kasar dan agregat basah halus.
3. Masukkan agregat basah kasar dan agregat
basah halus yang di timbang tadi kedalam
oven dengan suhu 110°C ± 24 jam
4. Setelah di oven, dinginkan kedua bahan
tersebut di suhu ruangan
5. Setelah proses pendinginan, timbang
agregat tersebut untuk mendapatkan berat keringnya
6. Kemudian masukkan hasil timbangan bahan
saat basah dan kering kedalam form yang telah disediakan
7. Lakukanlah perhitungan terhadap bahan
tersebut untuk mendapatkan kadar air yang terkandung di dalamnya.
8. Laporkanlah kepada instruktur bahwa
praktek telah selesai
Job 2 : Uji Berat
Jenis dan Uji Penyerapan
Tujuan
1. Melaksanakan praktek pengujian berat
jenis dan penyerapan pada agregat kasar dan agregat halus dengan baik dan
sesuai dengan prosedur.
2. Mengetahui peralatan dan fungsi
kegunaannya.
3. Mengetahui besar harga berat
jenis dan penyerapan yang terdapat pada agregat kasar dan agregat halus.
Lokasi
Berlokasi di
Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan :
1. Sekop
2. Nampan
3. Timbangan
4. Oven
5. Cawan
6. Sendok besi
7. Bejana
Bahan yang digunakan :
1. Agregat Halus (Pasir)
2. Agregat Kasar (Batu Pecah)
3. Air
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek kerja
Persiapkan terlebih dahulu peralatan dan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian benda uji yang telah dioven
dengan suhu 110°C tadi dinginkan dengan suhu kamar selama Kurang lebih 1 jam
3. Setelah di dinginkan rendam kembali bahan
uji kedalam air hingga menutup bagian
semua bahan uji selama ± 24 jam
4. Setelah direndam sehari semalam,
laplah bahan uji hingga kering dari air
5. Masukkan benda uji ke dalam bejana gelas
dan tambahkan air hingga benda uji terendam sampai batas yang ditentukan, untuk
mencegah terjadinya gelembung alangkah baiknya masukan air 1/2 atau 1/3
terlebih dahulu.
6. Timbang berat bejana + benda uji + air (
B1 )
7. Bersihkan bejana dari benda uji dan
masukkan lagi air sampai batas yang telah ditentukan, lalu timbang untuk
mendapatkan berat bejana berisi air
8. Laporkan kepada instruktur bahwa praktek
telah selesai.
Job 3 : Uji Berat Isi
Tujuan
1. Melaksanakan praktek pengujian berat isi
pada agregat kasar dan agregat halus dengan baik dan sesuai dengan prosedur
2. Mengetahui peralatan yang akan
digunakan dan fungsi kegunaannya.
3. Mengetahui besar harga berat isi
yang terdapat pada agregat kasar dan agregat halus
Lokasi
Berlokasi di
Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
1. Sekop
2. Nampan
3. Timbangan
4. Oven
5. Cawan
6. Sendok besi
7. Mould
Langkah Kerja
Berat Isi Lepas
1. Sebelum melakukan Praktek kerja
persiapkan peralatan dan bahan yang di butuhkan
2. Kemudian Timbang dan Catat berat mould
dalam keadaan kosong
3. Masukkan benda uji kedalam mould hingga
penuh, ratakan bagian atasnya
4. Timbang berat dari mould + benda uji
5. Catat hasilnya pada form yang di
sediakan.
Berat Isi Padat
1. Timbang mould tersebut dalam keadaan
kosong.
2. Isi mould dengan benda uji dalam 3 lapis
kurang lebih sama tebal baik itu agregat kasar maupun agregat halus.
3. Kemudian tumbuk benda uji sebanyak 25
kali untuk setiap lapisan menggunakan penumbuk khusus.
4. Setelah itu ratakan benda uji pada
tumbukkan ke 3
5. Timbang.
Job 4 : Uji Analisis Ayak
Tujuan
Tujuan diadakannya
praktek uji analisis ayak, ini agar mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan praktek pengujian analisis
ayak pada agregat kasar dan agregat halus dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang benar
2. Mengetahui peralatan yang akan
digunakan dan fungsi kegunaanya
3. Mengetahui besar diameter agregat
yang lolos pada ayakan dari setiap nomor ayakan
Lokasi
Berlokasi di
Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat
dan Bahan
Peralatan yang
digunakan :
1. Sendok
Besi
2. Nampan
3. Ayakan dengan diameter Pan - 1½ inchi
4. Timbangan
Bahan yang digunakan
:
1. Agregat
Kasar (batu pecah)
2. Agregat Halus (Pasir)
Langkah Kerja
Analisa ayak agregat
halus
1. Sebelum
melakukan praktek kerja,persiapkan terlebih dahulu peralatan dan bahan yang di
perlukan.
2. Timbang
berat talam kosong
3. Kemudian
masukan agregat halus sebanyak 500 gram.
4. Setelah
itu saring benda uji dengan menggunakan susunan 4 mm kebawah
5. Timbang
masing-masing hasil setiap ayakan tersebut, masukkan data kedalam
form yang telah di sediakan.
Analisa ayak agregat
kasar
1. Siapkan
alat dan bahan yg di perlukan
2. Timbang
talam dalam keadaan kosong
3. masukan agregat
kasar sebanyak 500 gram
4. Saring
benda uji dengan menggunakan susunan 4 mm keatas
5. Timbang
masing-masing hasil setiap ayakan tersebut, masukkan data kedalam form
Job 5 : Daftar Isian Campuran Beton
Tujuan
Tujuan diadakannya
praktek isian campuran beton, ini agar mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan
praktek pengujian isian campuran beton dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang benar.
2. Mengetahui peralatan yang akan
digunakan dan fungsi kegunaannya
3. Membuat dan menghitung campuran beton
yang baik dan benar.
Lokasi
Berlokasi di
Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Peralatan yang
digunakan :
1. Sekop
2. Nampan
3. Timbangan
4. Ember
5. Cetakan Ukr. 15 cm x 15 cm
6. Sendok semen
7. Penumbuk
Bahan yang digunaka
1. Semen
2. Agregat
3. Air
Langkah Kerja
1. Tentukan kuat tekan beton yang akan di desain
2. Perkirakan standar deviasinya
3. Hitung nilai tambahnya ( Margin )
dengan rumus ; 1,65 x standar deviasi
4. Hitung kuat tekan rata-rata
target dengan rumus ; kuat tekan yang disyaratkan + nilai tambahan
5. Tentukan jenis type semen yang
akan digunakan
6. Tentukan bentuk / jenis agregat
yang akan digunakan yaitu pasir alam dan batu pecah
7. Tentukan factor air semen dengan
melihat gambar 1 pada form
8. Tentukan factor air semen
maksimum dengan melihat tabel 3
9. Tentukan nilai slump dengan
melihat pada tebel 1
10. Tentukan ukuran maksimum agregat
yang akan dgunakan dalam campuran
11. Tentukan kadar air bebas dengan
melihat tabel 2
12. Hitunglah jumlah semen yang akan
digunakan dengan rumus ; hasil Langkah 11 : Langkah 7
13. Tentukan jumlah semen maksimum yaitu
sama dengan jumlah semen yang di butuhkan
14. Tentukan jumlah semen minimum dengan
melihat tabel 3
15. Tentukan jumlah semen yang
disesuaikan, alangkah lebih baik menggunakan jumlah semen maksimum yang di gunakan
16. Tentukan perbandingan % berat Agg.
Halus dan Agg. Kasar
17. Hitung berat jenis agregat gabungan
kondisi SSD dengan rumus ; (% Agg. Halus x BJ Agg. Halus) + (% Agg. Kasar x BJ
Agg. Kasar)
18. Kemudian tentukan berat volume beton
segar dengan melihat gambar 2
19. Setelah itu hitung berat Agg.
Gabungan SSD dengan rumus ; hasil langkah 18 – langkah 12 – langkah 11
20. Hitung berat Agg. Halus dengan rumus
; hasil langkah 19 x % Agg. Halus
21. Hitung berat Agg. Kasar dengan rumus
; hasil langkah 19 – langkah 20
22. Setelah itu tentukan komposisi berat
unsur adukan per m³ beton (kg) untuk 5 buah cetakan beton dengan ukuran 15 cm
x15 cm yang telah disediakan
23. Setalah melakukan perhitungan ambil
bahan yang telah ditentukan oleh perhitungan isi campuran beton tadi
24. Kemudian timbang masing- masing
berat bahan tersebut sesuai dengan perencanaan.
25. Aduk bahan uji tersebut hingga
merata diatas nampan besar yang telah disediakan.
26. Ambil mould persegi dan masukkan
mortar yang telah jadi kedalam mould dengan 3 lapis kurang lebih sama
tebal,padatkan dengan penumbuk.
27. Setelah bahan uji telah memenuhi
mould, angkat mould dengan hati-hati
28. Setelah diangkat, dan ada bagian
atas mould yang runtuh
29. Hitung tinggi keruntuhan bahan uji
untuk mengetahui apakah slump yang digunakan cukup atau sudah memenuhi
persyaratan slump.
30. Sebelum memasukan bahan uji
sebaiknya terlebih dahulu lapisi cetakan dengan oli agar sewaktu pelepasannya
nanti lebih mudah
31. Masukkan bahan uji kedalam cetakan
yang telah disediakan, padatkan dengan sedok semen atau penumbuk
32. Setelah semua campuran adukan semen
masuk dalam cetakkan, biarkan cetakkan selama 3 hari
Job 6 : Uji Kuat
Tekan Silinder
Tujuan
Tujuan diadakannya
praktek uji kuat tekan beton, ini agar mahasiswa
dapat :
1. Melaksanakan praktek pengujian kuat tekan
beton dengan baik dan sesuai dengan prosedur
2. Mengetahui peralatan yang akan
digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya
3. Menentukan kuat tekan beton
Lokasi
Berlokasi
di Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan :
1. Mesin
uji kuat tekan
2. Timbangan
Bahan yang digunakan
1. Balok
ukuran 15 cm x 15 cm
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan
praktek siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Ambil balok yang telah
direndam selama 3 hari dari bak perendam
3. Kemudian keringkan
dengan kain lap yang telah disediakan
4. Berikan nomor pada
setiap balok yang telah diambil
5. Setelah
itu Timbang balok tersebut ditimbangan, masukkan data ke form yang telah
disediakan
6. Setelah di timbang
letakkan balok tersebut ke mesin uji kuat tekan. Baca kuat tekan yang diterima
oleh setiap balok tersebut
7. Hitung kuat tekan yang
diterima oleh setiap balok tersbut diform yang telah disediakan
Job 7 : Uji Abrasi
Tujuan
Tujuan
diadakannya praktek uji abrasi, ini agar mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan praktek abrasi dengan baik
dan sesuai dengan prosedur yang benar
2. Mengetahui peralatan yang akan digunakan
sesuai dengan kegunaannya
3.
Menentukan kehausan (abrasi) agregat kasar
Lokasi
Berlokasi
di Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Peralatan
yang digunakan :
1. Sekop
2. Nampan
3. Ayakan diameter 12 mm dan 9,5 mm
4. Mixer
Bahan
yang digunakan :
1. Agregat Kasar (Kerikil)
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek kerja
persiapkan alat dan bahan yang di butuhkan.
2. Timbang bahan uji (kerikil) sebanyak 5000
kg
3. Kemudian masukkan ke ayakan yang telah
disediakan
4. Setalah di ayak,ambil bahan yang tertahan
oleh setiap ayakan, masing-masing 2500 kg
5. Masukkan bahan tersebut kedalam mixer,
tunggu hingga beberapa menit
6. Setelah selesai dimixer, buang debu dari
hasil mixer dengan diayak kembali
7. Timbang kembali hasil yang sudah dimixer
8. Hitung kehausan (abrasi) tersebut dalam
form yang telah disediakan
Job 8 : Uji Hammer Test
Tujuan
Tujuan diadakannya praktek uji hammer
test, ini agar mahasiswa dapat :
1. Melaksanakan
praktek pengujian hammer test dengan baik dan sesuai dengan prosedur
2. Mengetahui
peralatan yang akan digunakansesuai dengan kegunaannya
3. Mengetahui kuat
tekan (ketahanan) beton dengan meggunakan hammer test
Lokasi
Berlokasi
di Laboratorium Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Alat dan Bahan
Alat dan
Bahan
Peralatan
yang digunakan :
1. Hammer test
Bahan
yang digunakan :
1. Beton (kolom, lantai, balok, Tangga,
Dinding)
Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktek kerja
Persiapakan peralatan dan lokasi pengambilan test
2. Buatlah gambar silinder pada bagian yang
akan ditest
3. Beri Sembilan
titik seperti petujuk dibawah ini
4. Tembakkan hammer test pada setiap titik,
baca berapa kuat tekan yang diterima oleh setiap titik.
5. Kemudian,Masukkan data kedalam form dan
hitung ketahan beton